Sabtu, 24 April 2010

Bunga mawar yang sombong


Suatu hari di musim semi, di sebuah hutan setangkai bunga mawar merah berkembang dengan indahnya. bermacam-macam pohon dan perdu tumbuh disitu. ketika si mawar menengok kesekelilingnya, sebatang pohon pinus di sebelahnya berkata, "Alangkah cantiknya bunga mawar itu. mengapa akuu tak secantik dia?. pohon disebelahnya berkata, "Jangan besedih sahabatku, kita tidak dapat memiliki segalanya. Si mawar membuang muka sambil berkata, "Kelihatannya aku adalah bunga tercantik di hutan ini". Bunga matahari mengangkat kelopaknya yang kuning dan berkata, "Mengapa kau berkata seperti itu? Dihutan ini banyak bunga-bunga yang cantik, kau hanyalah salah satunya dari mereka." Si mawar merah menjawab, " Aku lihat semua tanaman melihat dan menganggumi penampilanku." Kemudan mawar menoleh ke arah pohon kaktus sambil berkata, "Coba lihat pohon jelek yang penuh duri itu." "Mawar omongan apa itu? Siapa bilang kau cantik? Kau juga berduri!" kata pinus.Sambil memandang penuh kemarahan pada pinus, mawar yang sombong berkata, "Aku kira kau punya selera yang bagus, ternyata kau tidak tahu artinya cantik, masa duri-duriku kau samakan dengan duri kaktus." Wah sombong sekali bunga mawar itu." kata pohon-pohon di sekelilingnya. Mawar mencoba memindahkan akarnya jauh-jauh dari pohon kaktus, tetapi akarnya tak mau dicabut. Hari demi hari terus berlalu, sementara itu mawar selalu memandang kaktus penuh penghinaan. Kadang disertai ucapan-ucapanseperti: pohon tak ada gunaya atau keluhan alangkah malangnya bertetangga dengannya dan sebagainya. Pohon kaktus tidak pernah marah, malah kadang-kadang ia memberi nasehat kepada pohon mawar itu. "Tuhan tidak menciptakan apapun tanpa ada gunanya." Musim semi mulai berlalu, dan udara mulai terasa panas. Baik tanaman maupun hewan merasa susah karena mereka perlu air. Tetapi hujan tidak turun juga. Mawar merah mulai layu karena kepanasan dan kekurangan air. Suatu hari mawar merah melihat seekir burung gerja memasukan paruhnya ke batang kaktus kemudian terbang lagi. Terus menerus begitu mengulang hal yang sama. Si mawar bingung dan menanyakannya pada poh on pinus apa yang dikerjakan oleh burung gerja tadi. Pohon pinus menjelaskan bahwa burung tersebut tadi mengambil air dari pohon kaktus. "Apakah kaktus tidak merasa sakit saat burung-burung itu membaut lubang di badannya?" tanya mawar. "Oh sudah pasti!' kata pinus "Tetapi kaktus tidak tega melihat burung-burung itu menderita. Mawar terheran-heran dan bertanya lagi. "Kaktus mempunyai air?'. "Tentu saja. Bahkan kalau kau minta tolong pada kaktus, dia akan meminta burung gereja membawakan air untukmu." Mawar merah merasa sangat malu karena selama ini telah menhina kaktus. Tetapi akhirnya mawar merah meminta tolong pada kaktus juga. Dengan senang hati kaktuspun meminta tolong pada burung gereja utnuk membawakan air dengan paruhnya dan menyiramkan ke akar mawar yang mulai mengering. .......Suatu pelajaran agar jangan menilai orang hanya dari penampilannya saja.....karena penampilan yang buruk belum tentu buruk pula hatinya.

Tidak ada komentar: